featured
THE GIRL WITH THE DRAGON TATTOO
Penulis: Stieg Larsson
Penerbit: Qanita
Tahun terbit: Cetakan II, Maret 2012
Tebal: 784 halaman; 20.5 cm
ISBN: 978-602-9225-34-1
Goodreads rating: 4,08
---
Sebenarnya gue udah selesai membaca novel ini berbulan-bulan yang lalu. I just got the mood to write the review today. Mudahan gak ngaco reviewnya.
Ada banyak alasan kenapa pada awalnya gue tertarik-dan-gak-tertarik membaca novel ini. Pertama, bukunya tebal banget. I dont have both time and patience if I dont really excited with the story. Kedua, gue udah pernah mencoba membaca novel ini ketika liburan kuliah dulu. Stuck di awal cerita. Nanti gue jelasin kenapa. Ketiga, trilogi, dan gue belum menemukan novel kedua dan ketiganya. Gue gak suka dibuat penasaran.
Selama beberapa bulan, novel ini nongkrong di rak buku dan terabaikan. Setelah membaca, gue agak menyesal. Kok bisa-bisanya gue mengabaikan cerita sebagus ini selama berbulan-bulan.
The Girl With The Dragon Tattoo pantas disebut fenomenal dan sudah sewajarnya menjadi bestseller internasional. Gue rasa penggemar novel thriller gak boleh menyebut diri mereka fans genre thriller kalau gak pernah baca novel ini.
I think it’s going to be a very long review.
MISTERI HILANGNYA HARRIET VANGER
The case is perfect. I mean, kalau kalian maniak cerita detektif, you cant put down this book until you know the truth. Gue bisa jamin itu.
Harriet Vanger, anggota keluarga Vanger, keluarga paling berpengaruh di Swedia, hilang. Harriet menghilang saat Pulau Hedeby sedang terisolir yang membuat kasusnya seperti pembunuhan di ruang tertutup. Hanya saja tidak diketahui, apakah Harriet dibunuh atau diculik. Ia menghilang begitu saja tanpa ada jejak. Tidak ada mayat ditemukan sehingga tidak bisa ditentukan apakah Harriet sudah meninggal atau belum. Kalaupun ia diculik, tidak ada bukti, tidak ada saksi. Ada banyak tersangka terutama anggota keluarga Vanger sendiri yang saling membenci satu sama lain.
Kasus menghilangnya Harriet Vanger tidak terpecahkan selama 40 tahun. Kemungkinan besar Harriet dibunuh, seperti keyakinan Henrik Vanger, pamannya. Namun setiap ulang tahunnya setelah Harriet menghilang, Henrik menerima hadiah bunga yang dibingkai secara rutin. Dulu Harriet memberikan hadiah yang sama untuk ulang tahunnya.
Siapa yang mengirim bunga itu? Apakah Harriet atau pembunuh Harriet? Lalu kenapa dikirim kepada Henrik Vanger? Apa yang terjadi 40 tahun lalu?
KELEBIHAN +++++
Novel ini keren banget. Gue sampai bingung harus mulai dari mana. This novel is beyond perfect.
Jadi tokoh utamanya adalah Mikael Blomkvist dan Lisbeth Salander.
Basicnya Mikael Blomkvist bukan detektif. Dia seorang wartawan ekonomi. Salah satu pemilik majalah Millenium. Yang kritisnya macam wartawan reportase investigasi kriminal. Pernah nonton Spotlight? Ituloh, film yang menang best picture Oscar 2015, kira-kira Blomkvist sekritis itulah kalau lagi cari berita. Gue lupa di bagian mana, tapi Blomkvist bilang kalau wartawan ekonomi gak boleh sekedar bikin berita dari ucapan, informasi, atau pendapat CEO atau ahli ekonomi semata. Wartawan ekonomi seharusnya seperti wartawan kriminal, melakukan investigasi mendalam untuk menemukan tersangka. Dalam hal berita ekonomi, membuka skandal perusahaan-perusahaan besar. Entah itu penggelapan uang, pajak, korupsi, dan lain-lain. Akibat prinsipnya, Blomkvist kerap menerima kritik. Gak tanggung-tanggung, artikel investigasi Blomkvist bisa mempengaruhi perekonomian Swedia.
Di awal novel ini, Blomkvist terlibat masalah hukum dengan Hans-Erik Wennerstrom. Pencemaran nama baik. Blomkvist menulis di dalam artikelnya kalau Hans-Erik Wennerstrom menggelapkan uang negara namun Blomvist dijebak dengan bukti palsu. Ia kalah di pengadilan dan harus mengundurkan diri dari direksi Millenium. Yang nanti kasus ini akan membuat Blomkvist bertemu Henrik Vanger dan menyelidiki kasus Harriet Vanger.
Kemudian ada the badass Lisbeth Salander. Kayaknya badass aja masih kurang untuk menggambarkan karakter Lisbeth. Tiga kata yang bisa menggambarkan Lisbeth: punk, asosial, jenius. Lisbeth sangat, sangat, sangat membenci laki-laki yang melakukan kekerasan kepada perempuan. Ketika gue menekankan sangat benci, artinya benar-benar benci. Sampai ia bisa membunuh laki-laki itu. Walaupun ia tidak ada hubungan apa-apa dengan si korban perempuan. Seperti itulah karakter Lisbeth. Sebagai latar belakang, ia juga mengalami tindak kekerasan dari laki-laki. Lisbeth dikategorikan pemerintah sebagai kelompok masyarakat yang tidak bisa mengurus dirinya sendiri, sehingga akun bank Lisbeth harus dikelola oleh pengacara dan ia diwajibkan untuk melaporkan kegiatannya kepada walinya tersebut. Walaupun begitu, Lisbeth adalah salah satu top hacker di Swedia. Situs apa saja bisa diretasnya. APA SAJA. Belum lagi kemampuan memori fotografisnya. Sederhananya begini, kalau Lisbeth baca buku, ia cuma sekedar baca scanning, tapi ia ingat isi buku itu sebagus ingatan orang yang membaca buku yang sama dengan pengkhayatan berlebihan (alias lama).
Did I said that she is badass? Well, she is more than just badass.
Selain thriller, novel ini ada romancenya juga. Dikiiiit. Tapi gue ragu sih ini bisa dikategorikan romance atau bukan. Sisi lain Blomkvist, dia semacam James Bond. Ceweknya banyak. Erika Berger, Cecilia Vanger, dan Lisbeth Salander. Padahal karakter Lisbeth sangat-sangat twisted, susah didekati, dan penuh trauma. Menurut Anastasia Steel, karakter Christian Grey twisted in fifty kind of way (gue gak ngerti maksudnya apa). Menurut gue, Lisbeth makes Christian Grey looks like a pussy. Tapi gue kasih spoiler aja ya, Lisbeth jatuh cinta dengan Blomkvist. Yang kalau kalian baca dari awal dan melihat interaksi keduanya, gak ada bau-bau romance sama sekali.
Oya, Lisbeth dan Blomkvist baru benar-benar bertemu di pertengahan novel alias sekitar halaman 400n. Unbelievable rite?
Kenapa novel ini judulnya The Girl With The Dragon Tattoo, kenapa bukan The Girl Who Lost For Fourty Fxxking Years. Selain karena judulnya akan jadi aneh. LOL. Juga karena novel ini bukan sekedar novel yang menceritakan bagaimana misteri Harriet dipecahkan. Gimana ya ngomongnya, di novel ini, karakternya sama kuat dengan plot ceritanya. Baik karakter Blomkvist maupun Lisbeth tidak bergantung pada plot cerita misteri hilangnya Harriet Vanger. Makanya novel ini ada buku kedua dan ketiganya, dengan kasus yang berbeda. Blomkvist punya cerita, Lisbeth punya cerita, dan ada misteri Harriet. Ketika digabungkan, BANG! jadilah fenomal.
Menurut review-review sih, buku kedua dan ketiga lebih keren lagi. Bodohnya gue baru baca sekarang. Ketika stock terjemahan buku kedua dan ketiganya sudah gak dijual lagi. Arrrghhhhhh! The frustation is real.
Kelebihan lain novel ini adalah bagaimana Stieg Larsson membuat plot cerita. Detail, runtun, saling berkaitan, sebab-akibat, dan ia mengungkapkan informasi kejutan di saat yang tepat. MIND FXXKING BLOWING. Terutama bagaimana metode Blomkvist menyelidiki kasus Harriet. Kayak gue berasa ikutan jadi detektif bersama Blomkvist dan Lisbeth. Novel ini tebalnya hampir 800 halaman tapi gue hampir gak menemukan typo. Bahasa terjemahannya mengalir, mudah dibaca, gak membingungkan. Setelah sempat stuck, herannya gue menyelesaikan baca novel ini dalam waktu singkat.
The Girl With The Dragon Tattoo sudah difilmkan. Dua kali, versi Swedish dan versi Amerika. Versi Amerika, Blomkvist diperankan oleh Daniel Craig (Si James Bond, kebetulan gak sih?) dan Lisbeth diperankan oleh Rooney Mara. Gue udah liat trailer versi Amerika dan belum ada niat nonton. Filmnya R-RATED dan gue tahu akan ada adegan yang gak mungkin gue approve untuk ditonton. Bukannya apa-apa, too disgusting. Novelnya sendiri memang di rating DEWASA. Menurut gue pribadi, deskripsi novelnya gak sevulgar visualisasi film, karena mungkin sudah diperhalus oleh penerjemah? Kasusnya sama kayak Game Of Thrones versi novel dan versi film. So, bijak-bijak sendirilah. Gue sarankan sih baca aja.
In a nutshell, novel ini bercerita tentang seorang wartawan ekonomi yang bekerja sama dengan hacker punk untuk mengungkap misteri hilangnya seorang gadis 40 tahun yang lalu.
KEKURANGAN ---
Awal cerita agak-agak membosankan. Tentang latar belakang kasus Blomkvist dan Wennerstrom. Ada banyak penjelasan ekonomi dan semacamnya. Gue yang kuliah ekonomi aja merasa itu ngebosenin apalagi yang gak tahu apa-apa. Mirip-mirip intro Negeri Para Bedebah punya Tere Liye.
Selain itu sejak awal, pemaca harus adaptasi dengan latar belakang Swedia. Tentang budaya, sistem ekonomi, keadaan politik, kebebasan publik dan media massa, serta sejarahnya. Yah, sebelum baca buku ini apasih yang gue tahu tentang Swedia? Selain Stockholm dan Jake Gylllenhaal. Setelah baca pengetahuan gue bertambah menjadi: Stockholm, Jake Gyllehnhaal, dan kronor (mata uang Swedia). Hahahaha
Itulah kenapa dulu gue sampai stuck dan gak melanjutkan membaca novel ini. Karena dari awal ceritanya sudah serius dan berat (?) dan jujur aja saat itu gue lagi malas. Moodnya pengen baca yang semacam YA John Green.
WARNING
Novel ini mengandung konten penceritaan mengenai: kekerasan, pembunuhan, alkohol, nazi, kelainan seksual yang mengarah ke sadisme, extramarital affairs, kekerasan terhadap perempuan, incest (?) dan disfungsi keluarga, fanatisme keagamaan, dan pemerkosaan.
The content is very strong and rated. Tolong bedakan ya, novel yang rated dan vulgar. Novel ini dirating Dewasa karena kontennya, bukan bahasanya yang vulgar. Kalau kalian belum bisa menyikapi sesuatu secara bijak, sebaiknya gak usah dibaca *kek gue bisa aja, wkwkwk*
Sometimes you must keep in mind that world arent just about rainbow and fairy tale. There is evil and it is real.
TESTIMONI GOODREADS
... once Larsson got into it and started digging deeper into the plot and revealing more details, my head started spinning and I had smoke coming out of my ears. I wasn’t expecting to be sucked in so quickly by the plot.. –Beth F.
KESIMPULAN
International bestseller, what do you expect? Tentu aja rekomendasi banget.
If you think Dan Brown is so good, this one will explode your head.
RATING
QUOTE
“Aku hanya berpikir betapa menyedihkan kalau setiap penjahat melemparkan tanggung jawabnya kepada orang lain.” Lisbeth Salander
featured
Mystery
new york times bestseller
Novel Terjemahan
rekomendasi
Review
Stieg Larsson
Thriller
Post a Comment
0 Comments