ANNA KARENINA “Cinta tak selalu membutuhkan pertanyaan mengapa”

poster film Anna Karenina


Anna Karenina


“Cinta tak selalu membutuhkan pertanyaan mengapa”

----

Akhir-akhir ini –dengan segala mid test dan kesibukan lain- aku membaca ulang Anna Karenina yang ditulis ulang Svetlana Belova terbitan Gramedia. Aku belum membaca karya aslinya dari Leo Tolstoy. 

Tulisan ini tidak bisa disebut review. Jangan heran kalau menemukan kalimat yang tidak objektif. Ini murni hanya apresiasi semata.

---

Anna Arkadyevna Karenina digambarkan sebagai seorang wanita dengan kecantikan luar biasa di Rusia. Menikah dengan Alexei Karenin dan mempunyai seorang putra, Seryozha. Ia penuh kasih, pemurah, lemah lembut, bijaksana. Menjadikan Alexei seseorang yang dicemburui banyak pria karena menikahi Anna.

Kehidupan sempurna Anna berubah ketika bertemu Vronsky –lupa nama lengkapnya hehe. Vronsky seorang pria dengan tekat kuat dalam mencintai Anna. Ia tidak peduli kalau Anna sudah menikah. Ia hanya tau kalau ia mencintai Anna Karenina sejak pertama kali ia melihatnya di pesta debutante Kitty. Anna Karenina pada akhirnya jatuh cinta pada Vronsky disaat ia masih berstatus istri Alexei. Ia digunjingkan di seluruh Rusia. 

Tiba-tiba hidupnya menjadi penuh masalah. 

Lambat laun Anna menemukan kemunafikan, kepura-puraan di kehidupan bangsawan sempurnanya. Ia menemukan dirinya bebas, jujur, merasa dicintai ketika bersama Vronsky. Alexei tahu apa yang mereka lakukan dan ia cemburu sebagai suami Anna. Tetapi Alexei begitu menjunjung harga dirinya dan martabat keluarga, sehingga ia menutup mata. Anna begitu muak dengan Alexei karena menghalangi kebahagiaannya yang berputar haluan dari Alexei dan Seryozha menjadi Vronsky, hanya untuk mempertahankan sebuah ikatan suami istri. 

Puncak dari segala masalah ketika Anna hamil. 

Alexei tidak mau menceraikan Anna.

Vronsky ingin menikahi Anna. 

Anna melahirkan penuh kesakitan dan penderitaan. Anna berpikir ia akan mati. Karena seorang peramal pernah mengatakan kepadanya ia akan mati karena melahirkan. Ia memanggil Alexei, meminta maaf kepadanya dan meminta Alexei memaafkan Vronsky. Betapa ia menyadari siapa yang ada disisinya saat ia menderita. Alexei. Tapi ia juga sangat mencintai Vronsky. Tidak bisa meninggalkannya tetapi ia tidak menghormati Vronsky seperti ia menghormati Alexei. 

Alexei mencintai Anna sebagai istri dan ibu dari anaknya. 

Vronsky mencintai Anna sebagai wanita yang akan membuatnya mati kalau ia meninggakannya.

Anna melahirkan seorang anak dari Vronsky, Annie.

Anna tidak meninggal. Dengan keajaiban ia melahirkan dan selamat. Alexei mengira itulah titik baliknya, Anna akan kembali padanya. Ternyata Anna melupakan caranya memohon kepada Alexei saat ia sekarat melahirkan Annie. Anna dengan keras kepala tetap ingin bersama Vronsky. 

Alexei membiarkan Anna pergi tetapi ia menganggap Anna sudah mati bagi Seryozha dan seluruh Rusia. Vronsky membawa Anna ke Italia. Di mana tidak ada orang yang akan membicarakan, merendahkan, dan mencampuri apa yang mereka lakukan. 

Ternyata pelarian ke Italia tidak juga membuat Anna bahagia. Ia hanya bisa saling mengirim surat dengan Seryozha. Tidak ada orang yang dikenalnya di Italia. Ia tidak diundang ke jamuan dan pesta seperti di Rusia. Kecantikannya pun tidak ada apa-apanya dibandingkan wanita di Italia, ia tidak lagi dipuja. Bagi Anna Vronsky berubah, ia semakin jarang pulang. Vronsky merasa Anna berubah, tidak sama dengan wanita yang pertama kali ditemuinya di pesta debutante. 

Vronsky masih mencintai Anna sebagai nyawanya. Namun mereka tidak merasakan cinta yang sama lagi. Semuanya berubah dalam hitungan detik. 

Alexei dengan keras kepala tidak mau menceraikannya. Hidup Anna semakin menderita. Begitu banyak hal yang harus ditanggungnya hanya untuk bahagia bersama orang yang dicintainya. Cinta Anna kepada Vronsky mengubah dirinya, mengubah Vronsky, mengubah Alexei, membuatnya meninggalkan Seryozha. Anna membayar sangat mahal untuk mendapatkan cinta. 


“Semua orang menyuruhnya pulang. Mereka tidak mengerti. Rumahnya di sini, di sisi Vronsky. Ia mencintai pria itu. Mengapa mereka harus memaksanya melakukan hal-hal yang tidak ia inginkan.”

Sampai pada akhirnya ia tidak bisa lagi meneruskan. Ia menyerah dengan cinta. Di stasiun kereta Petersburg, Anna melemparkan dirinya kepada kereta yang melaju dengan kecepatan tinggi. 


---


Membaca Anna Karenina mengingatkanku tentang kisah Romeo dan Juliet. Bagaimana cinta tidak pernah berakhir bahagia sebagaimana drama korea. Bertemu-jatuh cinta-pacaran-pisah-bertemu lagi-hidup bahagia selamanya. Tetapi siapa yang bisa menolak untuk jatuh cinta? Memilih dengan siapa kita akan jatuh cinta pun tidak bisa. 

Itulah yang terjadi dengan Anna. Ia jatuh cinta kepada Vronsky yang pantang menyerah memperjuangkan cintanya. Vronsky tipe pria yang akan rela mati untuk orang yang dicintainya. Anna melihat itu. Aku juga berpikir tidak ada wanita yang bisa menolak pria seperti Vronsky. Wanita mana yang bisa menolak untuk merasa dicintai. 

Sering sekali kita melihat kata yang menyuruh untuk memperjuangkan cinta. Perjuangan cinta tidak sedangkal ditolak, diphp, atau diselingkuhin terus memutuskan bunuh diri. Berarti itu orang mentalnya cemen banget. Tetapi ketika kita memutuskan untuk memperjuangkan cinta, maka kita sudah tahu kemana akan tercebur. 

Dan aku selalu yakin, tidak ada kebahagiaan yang bisa diraih dengan mudah. Entah Anna Karenina ini kena karma atau apa, tetapi kisahnya berakhir tragis untuk orang yang hanya ingin mencintai dan dicintai. Tapi tidak semua kisah cinta di buku ini berakhir tragis, Kitty dan Levin berbahagia dengan kehidupan keluarga mereka. 

Jadi semuanya hanya masalah pilihan dan pengorbanan. Anna merasa ia akan menyesal kalau tidak bersama Vronsky dan menjalani kehidupan bangsawannya dengan Alexei. Anna dulu mencintai Alexei. Cinta juga bisa berubah dengan cepat. Siapa yang tahu pacar / suami yang kita pilih adalah jodoh kita? Apalagi masih pacaran sudah bicara jodoh kemana-mana ._. 

Masalah Anna Karenina ini cuma satu. Ia tidak bersyukur. 

Kalau zaman sekarang seorang Ibu pasti mementingkan anaknya. Bukannya si Anna ini tidak menyayangi anaknya. Ia sayang dengan Seryozha. Cuman ya itu tadi, seorang Vronsky terlalu sulit untuk ditolak. Jadi penasaran Vronsky ini seperti apa sih kalau beneran nyata di dunia. Kadang-kadang kesal juga kalau membaca Anna tidak tahu terima kasih sama Alexei. Dan bagaimana perasaan Seryozha sebagai anak. 

Tapi ini cuma cerita di novel? Belum tentu ada di kehidupan nyata. 

Percaya deh. Ada yang seperti Anna ini. Istri yang meninggalkan suaminya untuk bersama kekasihnya dan meninggalkan anaknya. Lalu anak jadi tidak terkontrol, akhir-akhirnya menggunakan narkoba. Suami stress kemudian membunuh istrinya yang selingkuh. Seriusan ada. Berasa tua ngomong masalah rumah tangga gini. Aku aja belum nikah. -,- 

By the way, Anna Karenina ini sudah diangkat dalam sebuah film. Yang paling baru adalah versi artis wanita yang main di Pirates of Carribean, si Keira Knightly. Udah lama nih film. Tahun 2012, kalau gak salah. Aku cuma liat trailernya dan belum ada niat nonton filmnya. Di film itu, si Vronsky biasa-biasa aja deh -,- Terus si Vronsky di film punya kumis tipis. Duh, paling gak demen sama pria berkumis tipis. Dalam bayangkanku Vronsky ini seperti Orlando Bloom. Pemain Vronsky namanya Aaron Taylor-Johnson. Terus ada adegan you know ranjang yang cukup hot. Liat trailernya aja bikin pipi panas. Kalau Anna Karenina syuting ulang, terus Vronsky diperankan Orlando Bloom baru ngebet nonton. Haha. 

Ya kalau malas baca bukunya, nonton filmnya aja gih. Supaya merasakan kesal dan gregetan yang sama seperti aku :P Terlepas dari karakternya yang bikin kesal dan plin-plan, cerita ini worth it untuk dibaca. 

Kesimpulan : Mencintai seseorang hanya masalah pilihan. Kamu harus memastikan apakah kamu jatuh cinta atau kamu pikir kamu jatuh cinta. Masalah bahagia atau tidak, kamu tidak perlu jatuh cinta untuk merasakannya. Hanya perlu bersyukur.

Post a Comment

0 Comments