KLANDESTIN: Dandelion, Mata Malaikat, dan Rahasia



KLANDESTIN


Penulis: L.M. Cendana

Penerbit: Bintang Media

Tahun terbit: Cetakan pertama, Agustus 2016

Goodreads rating: 4,6

---


   Gue belum pernah membaca novel dengan nama karakter sekeren Klandestin punya L.M.Cendana ini. Percaya gak percaya, gue beli novel ini gara-gara nama Nala Anarki Renoir. 

***

Beware spoiler.

Dandelion, Kerub, dan Klandestin dipertemukan dalam semesta sama di dunia berbeda. Mereka saling melengkapi menghindari mara bahaya yang selalu mengejar di balik topeng dan berselimut bayangan iblis. 

Itu sinopsis singkat, padat, yang sok rumit dan misterius, di belakang cover bukunya. 

Nirbita Arunika, mahasiswi sastra Indonesia serba-bisa-mungkin-dia-jenius [menulis puisi, cerpen, berita; fotografi; bisa memainkan alat musik entah berapa banyak] but kinda nuts, bertemu mahasiswa provokator demonstrasi playboy bernama Nala Anarki Renoir [setengah bule keturunan Prancis-Indonesia yang gak pernah ngerjain skripsi]. Mereka terjebak dalam skandal kejahatan terselubung politikus dalang pembunuhan Lentera Dewi. Bersama-sama, Nirbita dan Nala harus mengungkap kejahatan sang politikus ke media dan berusaha tetap hidup sementara pembunuh, stalker anonim, dan ‘teman-teman’ Nirbita membuat bingung pembaca dengan plotnya. 

Itu, sinopsis versi gue. 


KEKURANGAN

   Interaksi Anarki dan Nirbita kurang natural. Apa yang gue ingat setelah menyelesaikan novel ini? Kalau mereka selalu marah-marah dan berdebat. Lalu satu dua kali ciuman, jatuh cinta. Anarki yang jatuh cinta, Nirbita masih masa penyangkalan. Ketika Anarki mengatakan 

“Aku nggak yakin bisa mencintai orang lain, selain dia...” (hal. 433)

   Gue langsung merasa lost momentum. I read romance a lot and swear to God, when a hero said that kind of thing, that’s deep. Like really, really, really deep. Itu semacam final statement. Sejak kapan perasaan cinta-baru-muncul Anarki jadi sekuat ituuuu????? Anarki awalnya jatuh cinta pada Padang Bulan lewat tulisannya. Alasannya? Seingat gue karena puisi Padang Bulan indah. Sebatas itu (ref: hal.73-74). Kalau gue pikir-pikir lagi, itu namanya kagum. Bukan jatuh cinta. Bisa jadi jatuh cinta, ketika misalnya, salah satu puisi Padang Bulan menyentuh aspek emosional karakter Anarki. 

  Walaupun Klandestin ini tentang petunjuk dan rahasia, sebagian besar ceritanya berpusat bagaimana Anarki dan Nirbita bonding sebagai dua karakter utama. Guess what? Failed. Dua karakter ini tidak mengalami perubahan signifikan setelah masuk ke dalam plot ceritanya. Di ending, gue merasa Nirbita masih Nirbita Arunika yang sama. Begitu pula Anarki. Perbedaannya? Mereka jatuh cinta. Itu aja. Anarki tetap aja sinis tentang cinta. Ketika mereka berinteraksi masih aja semi-semi marahan-debat. 

   Kadang-kadang dua tokoh utama ini juga gak konsisten. Anarki bilang ia pacaran dengan Femi untuk kelancaran skripsinya (Femi adalah anak dospemnya Anarki). Skripsinya bahkan belum selesai, ketika ia memutuskan Femi. Karena Femi minta dinikahi. Gue juga gak ngerti fungsinya cerita Femi-Anarki dalam keseluruhan cerita. Apakah penting?

  Dan Nirbita. Ketika dia mengatakan tidak akan bersembunyi dari teror Big Rat karena harus mengikuti UAS. Lengkap dengan alasan-alasannya. Tiba-tiba chapter selanjutnya, Anarki mengungsikan Nirbita ke apartemen Asmara Rindu dan dia setuju untuk pulang ke Lemahdadi. What’s happening?

-

Detail-detal aneh seperti: 

Kenapa Nala Anarki membawa sapu tangan? Apakah cowok zaman sekarang masih membawa sapu tangan? 

Kenapa Nala Anarki bisa mendengar suara cicitan burung pagi hari, di apartemen Asmara Rindu (apartemen menurut sepengetahuan gue adalah gedung bertingkat dan terletak di daerah perkotaan). 

Kenapa resepsionis penginapan di Malioboro memperbolehkan dua anak muda yang tidak menikah satu kamar? Padahal si resepsionis meminta KTP. Setahu gue sih gak boleh yaaaa. Kecuali itu penginapan tanda kutip. 


Penulisnya banyak sekali memberikan petunjuk-petunjuk di setiap bab. Foreshadowing, hints, semacam itulah. 

   In my opinion, sometimes it’s good, sometimes if it’s too much it’ll kill the mood. Di novel ini, jatohnya ke kategori terakhir. Gue bacanya: huh? huh? apaan lagi nih? Berkali-kali tiap bab. Idk, gue merasa penulisnya pas nulis mikirnya gini: nih petunjuk, nanti ada petunjuk baru, semuanya terkait ke petunjuk selanjutnya. Nanti ada rahasia besar. Sebelum itu ada rahasia kecil. Semuanya dibongkarnya pas akhir-akhir aja. Biar seru. LOL. Gak masalah sih kalau penjelasannya memuaskan. Jadi masalah ketika eksekusinya kok gitu aja? 

   Terutama karakter Abimanyu. Eksekusinya lepas. Bukannya gue pro Abimanyu daripada Anarki. I dont have fictional crush on this book. Gue kecewa karena sepertinya karakter Abimanyu cuma diperlakukan sebagai distraksi plot. Apasih yang dilakukan Abimanyu di buku ini? Datang, pergi, kayak jelangkung. Semau dia. Ngasih kalimat-kalimat ambigu macam oracle. 

   Padahal sejak awal, pembaca diarahkan penulis untuk mengumpulkan kepingan-kepingan rahasia karakter Abimanyu. Dari caranya berinteraksi dengan Nirbita, kedatangan dan kepergiannya yang misterius, dan seberapa penting dia bagi Nirbita. Gue sudah menebak Abimanyu bukan manusia. Gue juga tahu Abimanyu adalah Klandestin (sebelum gue menyontek baca sinopsisnya di wattpad sono). Tapi perannya apa?

   Sekedar pembaca yang budiman pengen tahu aja, Klandestin punya plot cerita yang bertumpuk-tumpuk. Menurut bahasa gue sihh. Ada layer 1, plot penulis cerita Nirbita-Nala yang ketik-ketik bikin cerita di cafe. Ada layer 2, plot Nirbita bersama Nala Anarki playboy dan kekasih-kekasihnya. Ada layer 2.1, plot pewayangan. Ada layer 2.2, plot spionase mata-mata. 

   Di plot pewayangan, gue suka peran Abimanyu. Kesannya ada penggabungan realitas Anarki dan ilusi Abimanyu di pikiran Nirbita sebagai Dandelion. Tapi kalau digabungkan ke plot 2.2, fungsinya dia apa? Untuk membingungkan Anarki kalau dia cuma homo fictus? Gue gak nemu kaitannya. Dan...kalaupun memang ada kaitannya, buku ini di cut pada saat yang tidak tepat. Mungkin seharusnya ada file atau chapter tambahan. 

  After all, judul novel ini Klandestin. Siapa Klandestinnya? Abimanyu. Jadi kenapa judulnya Klandestin? Masih gak ngerti. 


KELEBIHAN

Nama karakter. JELAS. Nomor satu udah. Gak ada yang ngalahin. 

  Gue juga mengapresiasi pengetahuan penulis yang sangat luas mengenai pewayangan. Kalau penulisnya melakukan riset, artinya risetnya sangat intens. 

   Gue suka plot pewayangannya. Tapi gak suka plot skandal kejahatan spionase itu. Untuk membuat cerita dengan banyak plot [dan rumit] seperti Klandestin memerlukan kesabaran dan disiplin, dalam menjaga mood untuk menulis. Itu termasuk nilai plus. Apalagi ini ‘kan dari wattpad. 

  Kadang-kadang cerita di wattpad gak punya plot. Asal sexy aja, karakter cowoknya ganteng warbiayasah, udah dibaca jutaan kali. Klandestin dengan segala kekurangannya, walaupun dari wattpad, gue bisa jamin, lebih berkualitas daripada cerita-cerita itu. 

***

   Sebenarnya gue ingin memberikan 3 bintang untuk Klandestin. Tapi ada dua hal yang mengurungkan niat gue. Pertama, amnesia dadakan Nirbita. Seriously? Meh. Kedua, karakter Dipa yang tiba-tiba datang, gak ada angin, gak ada hujan. Dan mengatakan dia mencintai Nirbita. “Sorry for loving her”. What the hell. Gue gak peduli ya kalau dia ternyata akan ambil bagian di buku kedua (yaaaak! buku ini ternyata ada lanjutannya. Ngeselin banget. Gue benci beli buku berseri), timing kehadiran Dipa dan amnesia dadakan Nirbita benar-benar arghhh.... semacam tragedi meteor garden 2 terulang kembali. Paham ‘kan? 

Sebagai penutup:

Mengenai apakah Nala Anarki Renoir termasuk fictional-crush-material? 

Naaah~ Not my type. 


KESIMPULAN

Kalau suka baca wattpad, beli aja. Buat referensi nama anak yang keren. LOL. 



RATING




QUOTE


“Nggak ada cinta yang sederhana. Cinta gak bisa dibuat sederhana.”
Dan, tak segampang yang dipikirkan orang. Bukan hanya soal aku mencintaimu, kamu harus jadi milikku. Bukan hanya soal aku cemburu, kamu tidak boleh bersama orang lain. Aku yakin bukan itu yang dipelajari orangtuaku selama ini sehingga mereka masih tetap bersama.- Nala Anarki Renoir









Post a Comment

14 Comments

  1. So confusing novel ini dan bener kata kamu. Agak gimana gitu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya kita harus baca novel kedua dan ketiganya. Supaya gak pusing. Tapi aku nunggu bentuk "buku" aja. Gak mau baca di wattpad.

      Delete
  2. Sama. Aku jg masi rada ga ngerti sama judulnya. But over all i love anarki💕

    ReplyDelete
  3. Sama. Aku jg masi rada ga ngerti sama judulnya. But over all i love anarki💕

    ReplyDelete
  4. Is it too late for comment here? Thanks buat temenku yang ngasih link review ini. Hampir sepenuhnya setuju sama yg kamu tulis tentang kekurangan2 ini.

    Yang buatku ikutan PO ini taun lalu karena kuudah baca dulu di Wattpad walopun blm kelar baca di sana tetep aja bikin "Oh, gue harus punya novel ini." karena emang ini tuh BEDA daripada kebanyakan novel Wattpad. Pokoknya antimainstream deh, tapi ketemu cetaknya, yha. Okelah, not that bad. Tetep suka kok 💕💕💕

    ReplyDelete
    Replies
    1. Is it too late to reply your comment? :]

      Aku juga punya akun wattpad (walaupun udah gak terlalu aktif lagi disana). Lucunya, sebelum novel ini naik cetak, aku gak pernah baca di wattpad. (I didnt even know Klandestin exist).

      Aku kenal Klandestin di toko buku (biasanya aku selalu menghindari membeli buku yang ada embel-embel "Telah dibaca XX juta kali di Wattpad"). Tapi entah kenapa hari itu, aku tertarik pas melihat Klandestin. Aku baca sinopsis di belakang buku, OK, I guess.

      Lanjut, aku baca bagian "Pembuka" sampai aku baca nama karakternya "Nala Anarki Renoir", I was like "WOW, what a cool name." Aku pikir Klandestin kayaknya juga bukan tipe2 novel wattpad yang biasanya (you know what I mean). Alasan konyol lainnya karena ayahnya Anarki bekerja di Pulau Kalimantan (I live in Kalimantan). Aku pikir akan ada setting cerita di Kalimantan. LOL.

      Dan aku putuskan untuk membelinya. Just like that. 99% karena nama Nala Anarki Renoir, 1% karena Pulau Kalimantan.

      Delete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. Emang banyak misteri2 di buku pertama yang mungkin baru terjawab di seri2 berikutnya, bisa jadi memang pemotongannya kurang pas. Tapi karena saya bacanya langsung lanjut ke buku duanya di wattpad jadi ga begitu terasa.

    Saya gatel ingin komentar soal Nirbita yang amnesia tiba-tiba. No, she doesn't, itu cuma efek sementara gegar otak, justru menurut saya itu yang bikin jadi cukup rasional, orang udah koma hampir sebulan mustahil nggak meninggalkan efek apapun, mungkin memang benar pemotongannya kurang tepat. Kehadiran Dipa juga ada penjelasannya di buku dua nanti, kenapa perannya cukup penting.

    Intinya sih mungkin karena pemotongannya memang kurang tepat. But, over all buku ini memang bagus kok.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, bedanya kita adalah: aku gak lanjut lagi baca buku keduanya di wattpad. In case, nanti buku keduanya naik cetak. Aku lebih memilih beli bukunya aja. Jadi memang pendapatku tentang trilogi ini, terbatas sampai cerita di buku pertama ini aja. :]

      I still stand on my opinion tho. Aku gak suka Dipa dan kemunculan tiba-tibanya. You didnt just add completely new character at the end of the book. Dan Dipa mengatakan "Cinta". Yang bagiku itu konyol banget. No, that's not my thing.

      Beda pendapat sah-sah aja ya.. :]

      Delete
  7. menurutku ini cerita menarik banget. jarang-jarang cerita di wattpad berlatar kayak gitu.untuk karakter dan judul mungkin kamu belum membaca dengan seksama, karena penjelasan karakter pun terkait dengan seri selanjutnya. seperti contoh Abimanyu. mungkin kalian yang berfikir 'Abimanyu itu si klandestin tapi kok sering ilang-ilangan, padahal judulnya aja klandestin.' . Di author note pun dijelaskan kalau klandestin itu artinya secara rahasia. bukan berarti kalau si Abimanyu itu klandestin harus selalu ada. mungkin kalau kamu sudah membaca folder 3 kamu akan tau siapa sebenarnya Abimanyu. karena judulnya pun rahasia makanya banyak sekali clue yang akan dibahas diseri berikutnya. intinya cerita ini lebih berbobot diantara cerita wattpad lainnya karena untuk memecahkan misteri juga harus berfikir keras dan nggak jarang banyak orang yang keliru menebak, mungkin karena kejeniusan kak lovita membuat alur (:

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurutku juga begitu. Mungkin aku kurang banyak nongkrong di wattpad, tapi Klandestin is 'that only one' wattpad story. Dan sudah seharusnya naik cetak banget. Justru aneh kalau gak bisa dicari di toko buku.

      Mengenai 'rahasia'. Menurut pendapatku, rahasia-rahasia yang ada di novel ini, apa ya istilah, hmm.... "all over the place". Penjelasan rahasia-rahasia itu gak memuaskan. Jadi kayak "benang kusut". Aku sebagai pembaca jadi malas untuk menguraikannya. Aku gak bisa berkomentar sampai folder 3 karena memang belum membaca sampai sana. Jadi ya, pendapatku ini terbatas untuk buku pertama aja.

      :]

      Delete
  8. Aku setuju tentang judul novel, Klandestin, iya klandestin itu abimanyu, judul buku klandestin udah jelas2 abimanyu tapi kenapa tokoh utama nirbita sama nala. Aku gak paham, mungkin harusnya judulnya kerub atau dandelion.
    Aku juga suka cerita pewayangan, kita sepaham lagi, aku juga suka nama2 keren tokoh2 disini. Kita sepaham lagi wakakkakaa

    ReplyDelete