A STORM OF SWORDS: Tidak Direkomendasikan Untuk Mereka yang Berhati Lemah



Penulis: George R. R. Martin

Penerbit: Fantasious

Tahun terbit: Cetakan I, November 2017

Tebal: 1249 halaman; 13 x 20.5 cm

ISBN: 978-602-6922-52-6

Goodreads rating: 4,5


---


REVIEW INI (MUNGKIN) MENGANDUNG SPOILER

BUT, KAYAKNYA SEMUA ORANG SUDAH TAHU JALAN CERITA GOT DARI TV SERIESNYA

SO, OKELAH YA..


   First of all, A Storm of Swords (ASoS) adalah buku ketiga dari seri A Song of Ice and Fire (ASOIAF). In case you are living in Bikini Bottom and you dont know or never heard about it. Review buku pertama dan kedua bisa dilihat di sini dan di sini. Tambahan informasi juga, gue udah nonton Game of Thrones TV Series semua season. Yang artinya, gue tahu jalan ceritanya bahkan sebelum baca bukunya. 

Seharusnya gue gak perlu kena bookhangover dong ya? IYA

BUT I GOT BOOKHANGOVER. ALL OVER THE PLACE. ALL OVER MY BRAIN, ALL OVER MY HEART. 


PERANG LIMA RAJA

   Peperangan yang sebenarnya belum berakhir. Tywin Lannister yang telah kembali ke King’s Landing memperkuat posisi klan Lannister melalui pengaturan pernikahan dengan sekutu utamanya, klan Tyrell. Raja Joffrey yang sebelumnya bertunangan dengan Sansa Stark akan menikahi Margaery Tyrell, janda mendiang Renly Baratheon. Sementara itu, untuk menguatkan klaim terhadap utara, Tywin menikahkan anaknya Tyrion Lannister si Setan Kecil dengan Sansa Stark. Namun pernikahan saja ternyata tidak cukup untuk memenangkan wilayah tujuh kerajaan yang telah terpisah-pisah. 

   Stannis Baratheon yang terkalahkan di peperangan Telur Air Hitam kembali ke Dragonstone. Dengan pasukan terpecah belah dan sisanya menjadi fanatik agama penguasa cahaya. Walaupun ia tidak percaya dan tidak suka, melalui sihir Melissandre, Stannis mengirimkan tiga nama raja saingannya kepada penguasa cahaya. 

   Catelyn Stark membebaskan Jaime Lannister agar kedua putrinya dibebaskan dan dikembalikan ke utara. Tindakannya memecah belah pasukan Robb. Sementara itu, Robb telah melanggar janjinya untuk menikahi salah satu anak Walder Frey dan justru menikahi Jeyne Westerling. Padahal Robb memerlukan semua kekuatan pasukan yang ada untuk berderap kembali merebut Winterfell dan membalas dendam kematian Bran dan Rickon kepada para manusia besi. Sementara Robb dan Catelyn berusaha memenangkan kembali pasukan Frey, Arya melakukan perjalanan yang panjang untuk kembali pada mereka. 

 Di luar tembok, Jon Snow seharusnya hanya berpura-pura menjadi desertir seperti yang diperintahkan Qhorin Jemari Buntung. Namun ia kebingungan dengan perannya. Ygritte, gadis wildings yang dikecup api itu, membuat Jon melanggar sumpahnya sebagai anggota garda malam. Sementara Jon Snow bingung dengan perannya, makhluk lain dan mayat hidup memburu pasukan Garda Malam.

  Di sisi dunia yang lain, Daenerys Stormborn mengumpulkan pasukannya di Astapor, Yunkai, dan Mereen. 

***’


Apakah kalian sebaiknya membeli buku ini, even if you alr watch the entire season like ten times?

YAS! BELI LAH BUKU INI! BELI BUKU ASLINYA!

Walaupun bukunya tebal banget.

(SPOILER BANYAK BANGET)

   Setelah dibuka dengan prolog yang sangat mengejutkan, awal cerita bisa dikatakan slow and steady. Gue sih curiga ritmenya memang disengaja seperti itu...agar ketika sampai di pertengahan, pembaca kena serangan jantung. 

   Syukurlah gue sudah tahu apa yang akan terjadi, jadi gue gak kena serangan jantung. Literally. Tapi gue beneran merasa jadi orang gila pas membaca pertengahan ke akhir. 

  Kalau nonton tv seriesnya, momen plot twist berkali-kali di buku ini dibagikan dengan adil ke beberapa season. Tapi GRRM itu bukan penulis baik, dia penulis jahat. Dia bikin gue menderita karena timing plot twist dalam buku ini gila banget. Belum selesai tragedi satu, gue kena tragedi satunya lagi, lalu karena dua tragedi belum cukup, pembaca harus menghadapi tragedi selanjutnya. 


   Pertengahan lebih sedikit, I was hit by RED WEDDING. Yang gak gue expect adalah, ketika membaca bukunya, I was feeling attached to Robb. Menurut opini gue yang innocent banget ini, sosok Robb Stark sangat ideal sebagai Raja Utara (Well I dont care about King’s Landing, Lannister can snatch it). He is so honorable. So much like his father. On the battlefield, Robb gak pernah kalah. Sayangnya kalau kita ngomong iron thrones, gak lengkap kalau gak sama politik-politiknya. Disitulah titik kelemahan Robb sebagai raja. 

Setiap chapter Catelyn, bikin gue makin sayang sama Robb. Pas gue merasa gak rela dia mati, DIA DIBUN............*&&^%$%$# 

That was the first hit.

  Lalu, TERNYATA PEPERANGAN WILDING DENGAN GARDA MALAM, di bukunya, MOMENNYA BERDEKATAN DENGAN RED WEDDING. 

YANG DI TV SERIES ITU BEDA SEASON. 

DAN YGRITTE......Oh Ygritte. 

   Sementara itu di Kings Landing muncul Oberyn Martell. Pangeran Dorne si beludak merah. Kalau kalian nonton di tv seriesnya dan gak rela Oberyn dibunuh, bacalah buku ini dan perasaan itu akan berkali-kali lipat lebih kuat. Like 10000x times? Dia muncul di chapter Tyrion. Entah kenapa gue merasa dia mengambil spotlight chapter itu dari Tyrion. Kek gue ikut merasa, berhak menuntut keadilan seperti Oberyn ke seluruh orang yang bersalah atas kematian Elia. 

   Pas dia mati, gue cuma bisa menghela napas. Dan face palm. Dan separuh ingin menyiram buku gue dengan aer. 

Dan...

dan... di akhir 

FXXK ... CATELYN STARK GAK MATI. 


   Di TV series-nya, Catelyn mati. Jadi apa yang akan terjadi sama Catelyn. Selama dua hari setelah selesai baca buku ini, gue merasa harus loncat ke masa depan –bagaimanapun caranya- supaya gue bisa tahu kelanjutannya. Kan gak waras. 

Sebenarnya gue bisa aja baca English versionnya –kalau mau. Tapi gue gak mau.

   Anyway, banyak hal lain lagi. Gue gak bisa nge-list apa aja. Saking gonjang-ganjingnya. Plot twist untuk semua karakter penting. In fact, gue merasa semua karakter penting di buku ini mengalami kejadian besar yang mengubah hidup mereka. Or should I say, end their life. 


Best POV

Gue harus pilih Samwell Tarly. No question on that. Kalian akan ngerti setelah selesai baca bukunya. 


YANG GAK GUE SUKA

   Kegalauan Daenerys mikirin Jorah. Not that kind of galau. Tapi tetap aja galau. Gue merasa hal itu membuat karakternya jadi lemah. 

   Khaleesi, you are Khal Drogo’s wife, mother of dragons, soon to be queen of seven kingdoms. Please be more badass. Right now, Cersei is more badass than you. Be who you are born to be. A Targaryen, a dragon. 


KESIMPULAN

GRRM adalah penulis favorit gue. Catat. 

*oh iya, gue merasa juga harus menyebutkan ini. Kalau kertas bukunya sudah standar kertas novel. Makasih Fantasious. 



RATING

6 BINTANG



QUOTE


“Para dewa menciptakan bumi untuk dibagi dengan seluruh manusia. Setelah para raja datang dengan mahkota dan pedang baja, mereka mengklaim semua milik mereka. Pohon-pohonku, kata mereka, kau tak boleh memakan apel mereka. Sungaiku, kau tak boleh memancing di sini. Hutanku, kau tak boleh berburu. Tanahku, airku, kastelku, putriku, jauhkan tanganmu atau kupotong, tapi kalau kau berlutut kepadaku akan kuizinkan kau mengendusnya. Kalian menyebut kami pencuri, tapi setidaknya pencuri harus berani, pintar, dan gesit. Tukang berlutut hanya perlu berlutut” – Ygrrite (Wildings, gadis yang dikecup api) Hal. 583


Post a Comment

0 Comments