MELBOURNE (WEDDING) MARATHON


MELBOURNE (WEDDING) MARATHON

Almira Bastari
228 halaman
Goodreads rating: 3,70
Dibaca melalui ipusnas. 

--

Nama karakternya Sydney Deyanira (I know, ribet bacanya). Sydney menyukai sahabatnya, Rafka. Selama satu semester mereka berkencan (tapi tanpa status). Tiba-tiba Rafka jadian dengan cewek lain. Namanya Clara. Sydney patah hati karena Rafka sepertinya tidak menganggap lebih hubungan mereka satu semester itu. Di umurnya yang mendekati 25 tahun, semua hubungan asmara Sydney selalu gagal karena setiap cowok yang mendekatinya merasa Sydney terlalu superior. Cantik, pintar, mandiri, perfeksionis, you named it. 

Lalu Sydney bertemu dengan Anantha Daniswara (ribet juga, tapi masih selevel di bawah nama Sydney). Danisha, mantan pacar Anantha (yang selanjutnya akan kita panggil dengan Nan) mengatakan kalau Nan masih belum bisa melupakannya karena Nan menarik diri dari lingkungan sosial pertemanan mereka di Melbourne. Nan tidak terima dan memutuskan menjawab tantangan Danisha. Masalahnya walaupun Nan sudah move on, tapi dia memang belum punya pacar dan ia tidak bisa membawa cewek dari lingkaran pertemanannya karena Danisha pasti akan tahu kalau suatu saat dia putus dari cewek ini. 
Bak gayung bersambut dan ember terisi, Sydney ada untuk memenuhi peran yang diperlukan Nan itu. Keduanya akhirnya terlibat dalam hubungan palsu simbiosis mutualisme.

Gue gak heran kalau banyak pembaca yang lebih menyukai karakter Nan daripada Sydney. Menurut gue sih Sydney nge-drama banget. Dari dia yang masih patah hati dengan Rafka & masih memikirkan kata-kata Rafka (yang by the way, jahat banget tapi nanti kita bahas). Gue kalau ketemu yang modelan Nan, ingat muka Rafka aja mungkin udah gak lagi. Sampai ke proses decison making Sydney dalam menentukan akhir hubungannya dengan Nan. Melelahkan sekali. Sejujurnya karakter Nan juga agak creppy. Tapi chapter yang melibatkan Nan lebih enak dibaca. Lumayan banyak adegan so sweet melibatkan Nan yang bikin pembaca (cewek) melting. Gak bikin gue tiba-tiba kehilangan energi dan hampir memutuskan untuk skip-skip (gak sampai 300 halaman masa iya skip). 

Tapi walaupun sweet, gue pribadi agak lost momentum mengikuti perkembangan hubungan Nan dan Sydney. Ibaratnya kalau level 0 adalah stranger, dan level 10 love each other, dari 0 ke 10 cuma perlu beberapa detik. Too fast and so suddenly, I didnt get the memo that they actually fall in love to each other. I was like what’s happening, ini kenapa tiba-tiba jadi sikapnya so sweet gini. Antara sweet dan cringey bercampuk aduk. 

Rafka. Mari kita dedikasikan paragraf ini untuk menjelek-jelekkan karakter luar biasa ini. Kalau membaca bagian Sydney gue lelah, membaca bagian yang ada Rafka, gue merasa siap untuk meledak. Whatever lah Raf, kalau lo gak percaya diri sama cewek yang lebih superior dari lo, suka cewek yang gak lebih pinter dari lo, yang gak membuat lo merasa kerdil (padahal emang iya tipe-tipe kayak lo itu biasanya kerdil jati diri). Tapi ngapain cewek superior macam Sydney mesti merendahkan dirinya ke level lo biar lo balas perasaan dia. Harusnya si Rafka ini tersanjung, bukannya malah mengkritisi Sydney habis-habisan. “Lo makanya nggak usah keliatan terlalu pintar banget lah depan cowok.” Heleh, lo aja kali yang kurang pintar. 
Gue beneran gak habis pikir kenapa Sydney bisa jatuh cinta ke Rafka dan bersahabat dengan model manusia begini tahunan. Nyinyirnya si Rafka ini sebelas duabelas sama netizen instagram. 

Klasik banget sih intinya. 
Sahabat yang tiba-tiba nge-notice perasaan karakter utama saat si karakter utama sudah punya pacar. Klasik. 
Hubungan pura-pura yang akhirnya jadi jatuh cinta beneran. Klasik abis. 
Masalah beda kasta (orang kayak lo gak mungkin pacarannya sama orang kayak gue) dan hubungan ini gak mungkin bertahan walaupun gue cinta maka sebaiknya kita sudahi aja. Triple kill klasik. 
Ya udah gitu aja. Gak ada yang benar-benar baru. 

Kalau kalian membaca karya Almira Bastari yang satu ini setelah membaca Resign, kalian mungkin akan kecewa. 

Dan buku ini menyisakan satu pertanyaan tidak terjawab dan menjadi misteri abadi ini: pada saat Sydney berada di sebuah cafe dan menunggu Rafka, ia memesan teh ocha. Namun tidak sengaja meminum teh dari cangkir cowok yang duduk di sebelahnya. Siapakah cowok ini? 
a. Anantha 
b. Mysterius guy number 3
c. Bukan orang penting
Catatan: jawaban tidak ada di buku. Cuma ada hint: "dejavu". Yang sebenarnya gak menjelaskan apapun. 

Kesimpulan:
Kalau kalian pecinta metropop lahir batin, Melbourne (Wedding) Marathon bisa jadi pilihan bacaan ringan. Tapi gue gak akan merekomendasikan novel ini untuk pembaca cowok. 

Rating





Quote

“Ya nggak bisa gitu dong. Susu sebelanga itu memang rusak, tapi seharusnya ada yang pernah ingat di situ pernah ada susu dan mungkin susu itu pernah memberikan manfaat kepada banyak orang. Atau harusnya ada yang tanya kenapa ada nila yang bisa masuk. Kalau peribahasa kaya gini diagung-agungkan, orang itu jadi judgmental, gampang lupa, egois.” Sydney – halaman 183. 

Post a Comment

0 Comments