A CLASH OF KINGS - Pertarungan Raja Raja



A Clash Of Kings (Peperangan Raja-Raja)


Penulis: George R. R. Martin

Penerbit: Fantasious

Tahun terbit: Cetakan I, November 2015

Tebal: 1200 halaman; 13 x 20.5 cm

ISBN: 978-602-72989-3-4

Goodreads rating: 4,39



---


   14 November 2015. Sore hari, satu jam setelah gue menyelesaikan A Game of Thrones, ketika gue masih belum benar-benar move on dari ending buku pertama tersebut, seorang kurir mengantarkan pesanan yang gue tunggu-tunggu, A Clash Of Kings. Saat itu gue beli dengan diskon 35%. Gue pikir itu adalah diskon termurah. Ternyata beberapa hari kemudian, di twitter gue menemukan kalau buku ini dijual sampai diskon 50%. Gue merasa cukup kesal. Kenapa sejak dulu gue gak pernah diberi sedikit kesabaran.
   Apa boleh buat. Saat gue dalam proses membaca GOT, gue langsung mem-follow @WesterosID daaan... ternyata buku kedua akan terbit dalam beberapa hari lagi. Gue sampai mengunjungi situs langganan belanja novel online berkali-kali dalam sehari Cuma buat ngeliatin A Clash Of Kings sudah bisa dipesan atau belum. LOL.
Itu pelajaran lah ya. Saat buku ketiga nanti terbit, I’ll play it cool. Sampai gue menemukan diskon 50%.

SEPENINGGAL LORD EDDARD STARK
   Tujuh kerajaan terpecah belah. Di King’s Landing, Klan Lannister dan pengikutnya menobatkan Joffrey Baratheon sebagai raja yang sah. Cersei Lannister menjadi ratu pemangku. Tyrion Lannister menjadi Tangan Kanan Raja. Sementara Joffrey bermain peran sebagai raja, Cersei dan Tyrion yang memiliki nama belakang sama menggunakan kekuasaan masing-masing untuk menjatuhkan satu sama lain.

   Kematian Lord Eddard memicu Utara melawan dan memisahkan diri dari Tujuh Kerajaan serta menobatkan Robb Stark sebagai Raja di Utara. Robb mengirimkan tawaran perdamaian kepada Joffrey. Dengan syarat pertukaran antara adik kandung ratu dan kedua adiknya. Namun berdamai dengan Lannister tidak semudah itu. Sementara Catelyn menemui Renly dan Stannis untuk menyadarkan kedua kakak beradik itu siapa musuh yang sebenarnya.

   Kedua adik Raja Robert yang mengetahui bahwa Joffrey adalah anak haram Cersei dan Jaime, bukan seorang Baratheon asli, sama-sama mengklaim takhta besi. Raja Renly dengan dukungan Highgarden dan Storm’s End. Raja Stannis dengan pasukan yang lebih sedikit namun klaim takhta lebih kuat sebagai kakak yang lebih tua. Tidak ada yang mau mengalah.

   Keturunan Targaryen terakhir, Daenerys Stormborn beserta rakyat Dothraki dan ketiga naganya, mencoba bertahan hidup dan mengumpulkan kekuatan sepeninggal Khal Drogo. Dari padang pasir tandus sampai Qarth, Dany bertahan demi takhta besi yang berdasarkan hukum tujuh kerajaan adalah haknya. Ia mengumpulkan informasi, pengikut, dan memperoleh penglihatan masa depan.

   Sementara para klan berperang dan memperebutkan takhta, tidak ada yang menyadari bahaya sebenarnya di balik Tembok. Pasukan wildlings dalam jumlah besar bergerak menuju selatan. Garda Malam yang dipimpin Komandan Mormont berniat menghadang mereka. Namun Garda tidak mengetahui dengan pasti, apakah wildlings ingin menyerang Tembok atau melarikan diri dari sesuatu? Di balik Tembok, semua yang hanya sekedar dongeng Nan Tua menjadi kenyataan. Raksasa, warg, perasuk pikiran, dan orang mati yang bangkit dari kematian.


Kelebihan dan Kekurangan

    Buku kedua dari seri A Song of Ice and Fire ini masih dikisahkan dari sudut pandang banyak karakter. Gue mencatat ada 9 sudut pandang: Arya, Bran, Jon, Catelyn, Sansa, Tyrion, Daenerys, dan tambahan sudut pandang baru dari Theon dan Davos. Which is why bukunya tambah tebel. We got more Ser, Lord, Lady, or who the fuck is this I couldnt careless. Serius deh ketika gue membaca Ser ini, Lord itu, dengan sepupunya, adiknya, atau anak haramnya. Yang gue pikirkan ketika membaca deretan nama itu adalah mungkin GRRM lagi ngigau saat menulisnya. Gue sudah menyerah untuk mengidentifikasi siapa ini, siapa itu, atau memeriksa informasi klan di bagian belakang buku. Ngapain susah-susah gue hapalin kalau pada akhirnya toh mereka akan mati juga.

   Walaupun ada 9 sudut pandang, menurut gue alur ceritanya lebih lambat dari buku pertama. Arya misalnya, menceritakan ketika ditangkap dan dibawa ke Harrenhall untuk menjadi pelayan. Ketika mendekati akhir buku, Arya baru memiliki keyakinan untuk melarikan diri. Herannya, penceritaan dari sudut pandang Arya cukup banyak loh. Gue pribadi lebih suka baca sudut pandang Jon tentang perjalanan di luar tembok. Lebih menarik dan misterius. Itulah ciri khas GRRM, menahan bagian paling menarik dan membaginya sedikit-sedikit. Sampai waktunya tiba untuk mengejutkan pembaca.

   Deskripsi tempat dan peperangannya bikin gue pusing. Terutama bagian perang yang diceritakan dari sudut pandang Davos atau Tyrion. Amarah, Betha Hitam, Ikan Todak, Lady Marya, Ratu Alysanne, bahkan kapal punya nama yang membingungkan untuk diidentifikasi. Belum lagi pengetahuan gue tentang bagian tubuh kapal yang sangat minim. Kemudian Teluk, Air Hitam, Gerbang Lumpur, gue perlu peta. Ada sih peta di halaman paling awal, tapi gue yang sudah berkacamata pun gak bisa membacanya dengan jelas. Bagian Daenerys di rumah kaum abadi juga bikin bingung. Ruangan, pintu, dan penglihatan yang berganti-ganti dengan cepat. Entahlah ya. Bisa jadi karena itu kelemahan gue dalam hal memvisualisasikan. Gue emang lebih cepat paham kalau deskripsinya dengan pendekatan emosional.


Beberapa hal yang membuat gue gak sabar menunggu seri selanjutnya.

#1 Kemampuan warg Jon dan Bran. Tidak diragukan lagi kalau Bran memiliki kemampuan itu. Mendekati akhir, Jon juga mengalami mimpi serigala. Tapi ada kalimat Bran yang menyebutkan bahwa ia bermimpi atau berbicara dengan Jon melalui Ghost. Apakah Bran yang melakukan itu atau Jon memang memiliki kekuatan warg? Kalau iya, apakah kekuatan Jon sebagai warg sekuat Bran?
#2 Wildlings. Sudut pandang Jon di buku selanjutnya akan menceritakan tentang para wildlings dan raja di luar tembok, Mance Ryder. I mean, mereka ini cukup misterius. Raksasa dan segala macamnya. Para wildlings ini juga terbukti memiliki kemampuan warg, si elang yang mengintai penjelajah Garda. Ygritte bilang kalau elang itu dulunya manusia dan dia tidak menyukai Jon karena Jon membunuhnya. Jadi..jadi..jadi.. manusia yang memiliki kemampuan warg kalau dibunuh tidak akan benar-benar mati dan bisa berpindah ke tubuh hewan? WOW. You know what I mean right? Jon Snow di season 5?

#3 Arya dan Nymeria. Klan stark dan direwolf memiliki ikatan batin. Jadi walaupun Arya sudah mengusir Nymeria, itupun karena ia tidak ingin Nymeria dibunuh, mereka masih terhubung. Lagian Arya juga mengalami mimpi serigala. Lalu ada cerita mengenai kawanan serigala ganas yang menyerang desa-desa. Gue juga penasaran, apakah Arya memiliki kemampuan warg seperti Bran? Dan siapa pula itu Jaqen H’ghar.

#4 Gak ada wights dan white walkers di buku kedua ini. Duh, itu mengecewakan banget. Ekspektasi gue sih, kalau dua wights muncul di buku pertama, minimal empat wights muncul di buku kedua.

   Dari segi percetakan, masih jauh lebih rapi buku pertama. Mungkin karena A Clash of Kings lebih tebal atau karena waktu persiapan terbitnya yang buru-buru? Ada typo, spasi yang tidak rapi. Yang lebih mengerikan adalah pengulangan di halaman 484-593. Itu seratus halaman loh ya. Gue hampir mencak-mencak karena berpikir 100 halaman itu akan menjadi lubang besar dalam keseluruhan cerita. Dalam 100 halaman bisa terjadi apa aja. Syukurlah, itu cuma pengulangan yang berpengaruh menambah jumlah halaman, dan tidak berpengaruh pada isi ceritanya. Halaman 594 seharusnya merupakan halaman 485. Kelihatannya sih begitu.

GOT Season 6


I see you, Jon Snow! I know you cant be dead. They need you so bad. Even if GRRM doesnt need you and really, like really really kill you after all, HBO needs you and they will resurect you or make you reborn as some kind of hero or villain, doesnt matter. That’s not the first time they change the story line. This time, we dont even know the story line bcz the sixth book isnt release yet.



   Trailer officialnya juga udah release. Dalam lima hari sudah ditonton 12 juta kali. Dan apa isinya? Bran, Jon Snow, kilasan season-season sebelumnya, Jon Snow lagi. HBO gak usah promosi gencar-gencar, cukup release beberapa poster yang ngasih petunjuk untuk menjawab, apakah Jon Snow benar-benar mati? Gue yakin episode pertama GOT season 6 bakalan meroket.

   Kalau Jon Snow kembali, sebaiknya bukan karena bantuan Melisandre. Setelah gue membaca bagaimana Melisandre membunuh Ser Cortnay Penrose, I have this feeling that she is more evil than Cersei.
Anyway...

Gue pribadi lebih menantikan terjemahan A Storm of Swords versi diskon 50%.

KESIMPULAN
Gue gak menyesal membeli A Clash of Kings dan gue berharap secepatnya mendengar kabar releasenya terjemahan A Storm of Swords. Jangan lama-lama. Dan please pakai kertas novel standar supaya cetakannya berkualitas.


RATING



QUOTE


"Begitu banyak sumpah... mereka menyuruhmu bersumpah dan bersumpah. Membela raja. Patuhi raja. Jaga rahasianya. Turuti perintahnya. Nyawamu untuk nyawanya. Tapi patuhi ayahmu. Sayangi saudarimu. Lindungi yang tak bersalah. Bela yang lemah. Hormati para dewa. Patuhi peraturan. Terlalu banyak. Apapun yang kaulakukan, kau melanggar satu sumpah atau sumpah lainnya"

– Jaime Lannister (Hal. 927)

Post a Comment

1 Comments